1. Langkah-langkah Menyusun Teks Cerita Sejarah

Langkah- langkah untuk menyusun atau menulis teks cerita sejarah menuntut tahapan sebagai berikut:

1. Tentukan tema.
Sejarah apa yang akan digunakan sebagai latar dan penyokong utama dari teks cerita sejarah pribadi.

2. Buat kerangka sejarah terlebih dahulu dan dapat disusun dengan secara:

a) kronologis,
b) sebab akibat,
c) tindakan tokoh,
d) urutan tempat,
e) rentetan peristiwa

3. Mencari literatur, sumber sejarah, buku, dan media yang relevan lainnya untuk mengumpulkan fakta-fakta sejarah.

4. Kembangkan menjadi teks sejarah dahulu jika diperlukan, kemudian tuangkan sejarah tersebut dalam cerita sejarah yang diinginkan sesuai dengan imajinasi.

5. Cermati kembali teks cerita sejarah yang disusun, baik itu struktur , isi ataupun kaidah kebahasaanya.

6. Merevisi merupakan kegiatan setelah mencermati kembali. Apabila pada tahap mencermati terdapat kekeliruan dilakukan perbaikan atau revisi.

2. Menulis Teks Cerita Sejarah Pribadi

Kalian sudah memahami bagaimana menulis teks cerita sejarah seseorang atau bahkan pribadi, bukan? Apabila kalian akan menulis teks cerita sejarah tentang seseorang atau bahkan menulis teks cerita sejarah tentang diri sendiri, hal yang harus kalian dipersiapkan adalah menentukan peristiwa sejarah (peristiwa yang terjadi di masa lalu) yang akan kamu kembangkan menjadi cerita sejarah.

Penulis dapat menceritakan peristiwa-peritiwa yang dialami para tokohnya dengan menggunakan latar peristiwa sejarah. Menulis cerita sejarah berarti mengemas fakta sejarah dengan rekaan penulis. Rekaan yang dimaksud tentulah harus didasarkan pengetahuan yang baik dari penulis. Menulis teks sejarah pribadi bisa bersumber dari biodata diri atau sejarah lain yang dialami oleh kalian.


Namun tetap harus diingat bagaimana persyaratan menulis sebuah paragraf yang baik dan benar. Paragraf yang baik dan benar, harus mempunyai kelengkapan sejumlah paragraf di dalamnya. Adapun unsur-unsur paragraf yang dimaksud antara lain: gagasan utama merupakan unsur paragraf yang berupa topik utama atau permasalahan yang hendak dibahas dalam suatu paragraf, kalimat utama kalimat yang berisi gagasan utama suatu paragraf dan kalimat penjelas yang merupakan kalimat yang menjelaskan gagasan utama yang terkandung di dalam suatu kalimat utama.

Unsur-Unsur paragraf yang telah disebutkan sebelumnya (gagasan utama, kalimat utama, dan kalimat penjelas) mesti membentuk satu kesatuan yang padu, di mana kalimat penjelas mesti mampu menjelaskan gagasan utama yang terkandung dalam kalimat utama secara baik dan sesuai dengan gagasan utama yang dimaksud. Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka sebuah paragraf belum dikatakan baik dan benar.

Leave a Reply