Sebuah informasi dapat dipahami oleh penerima pesan apabila informasi disampaikan dengan jelas dan lengkap. Demikian pula teks resensi apabila tidak menggunakan bahasa yang tepat dan informasi kurang lengkap maka akan membuat pembaca kuramg memahami terhadap isi buku yang sedang dibaca. Untuk bahasa sering kali penulis resensi tidak menggunakan bahasa yang efektif ataupun penggunaan diksi yang kurang tepat.

Teks resensi pada hakikatnya merupakan artikel jurnalistik yang disusun untuk kepentingan media massa sehingga dapat dibaca oleh semua kalangan. Oleh karena itu,ragam bahasa yang digunakan dalam teks resensi berupa ragam jurnalistik. Halhalyang diutamakan dalam dalam ragam jurnalistik, adalah bersifat efektif, komunikatif, ringan , enak dibaca, dan menarik.

Berkaitan dengan dengan aspek kebahasaan , teks resensi memiliki karakteristik kebahasaan yang berbeda dengan jenis teks lainnya. Pada modul 3.16 sudah dibahas mengenai kaidah kebahasaannya agar kalian lebih menguasai dan memahami. Cermati kembali beberapa ciri atau kaidah kebahasaan yang terdapat dalam modul ini.

Teks resensi secara umum mempunyai kaidah bahasakaidah bahasa tersebut adalah munculnya beberapa jenis konjungsi yaitu

Konjungsi Temporal : sejak, semenjak, kemudian, dan akhirnya.
Konjungsi Penerang : bahwa,yakni,yaitu.
Konjungsi Persyaratan : ditandai kata jangan, harus,sebaiknya, seyogyanya, hendaknya.
Kata-kata Teknis : dalam buku fiksi seperti alur, tokoh,latar, watak,amanat
Konjungsi Penyebaban : karena, sebab

Kaidah bahasa yang lain adalah munculnya serapan dari bahasa lain baik bahasa daerah maupun bahasa asing. Untuk mempermudah kalian meresensi apakah penulisan serapan sudah benar berikut ramburambu dalampenulisan serapan.

Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsurunsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah (seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Bali) maupun dari bahasa asing (seperti bahasa Arab, Belanda, Inggris, Sansekerta, dan Yunani). Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan berkaitan dengan penulisan unsur serapan itu. Secara umum peraturanperaturan itu adalah sebagai berikut.

  1. Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali untuk bunyi ng, ny, sy, kh yang diwakili oleh dua huruf. Contoh: kromosom bukan khromosom, foto bukan photo, retorika bukan rhetorika, dan tema bukan thema.
  2. Penulisan kata serapan harus sesuai dengan cara pengucapan yang berlaku dalam bahasa Indonesia.Mislnya: cek bukan check, tim bukan team, taksi bukan taxi, dan aki bukan accu.
  3. Penulisan kata serapan diusahakan untuk tidak jauh berbeda dengan kata aslinya. Contoh: aerob (Inggris: aerob) bukan erob, hidraulik(Inggris: hydraulic) bukan hidrolik, sistem (Inggris: System) bukan sistim, frekuensi (Inggris: frequency) bukan frekwensi.

Kepengarangan
Pengarang adalah orang yang menciptakan sebuah cerita. Aspek-aspek kepengarangan yang perlu diulas meliputi latar belakang pengarang, keahlian pengarang, dan karya-karya yang sudah pernah diciptakan pengarang. Bagian kepengarangan ini biasanya dicantumkan pada halaman pertama atau juga halaman paling akhir secara ringkas. Biasanya bagian pengarang ini tidak lebih dari satu paragraf saja.

Contoh :

Dewi Lestari Simangunsong atau biasa dipanggil Dee adalah seorang penulis berkebangsaan Indonesia. Sebelum dikenal sebagai seorang penulis, Dee mengawali karirnya dengan menyanyi. Novel pertama yang ditulis oleh Dee berjudul Supernova Satu : Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, yang dirilis pada tahun 2001. Sebelum novel tersebut keluar dan beredar luas di kalangan masyarakat, Dee sudah sering menulis dan bahkan beberapa tulisannya juga pernah dimuat dalam beberapa media. Salah satunya adalah cerpen karya Dee yang berjudul “Sikat Gigi” yang pernah dimuat pada Jendela Newsletter di Kota Bandung. Pada tahun 1993, Dee berhasil menjuarai perlombaan menulis majalah Gadis. Dengan tulisannya yang berjudul “Ekspresi”, Dee berhasil menyabet juara satu. Tiga tahun setelah itu, Dee berhasil menulis sebuah cerita bersambung yang berjudul “Rico the Coro” yang berhasil dimuat dalam majalah Made.

Setelah sukses merilis novel pertamanya yang berjudul Supernova Satu : Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, Dee meluncurkan novel tersebut dengan edisi bahasa Inggris hasil dari kerja samanya dengan seorang penerjemah karya sastra Indonesia bernama Harry Aveling. Setelah diterjemahkan, novel pertama Dee berhasil menembus pasar internasional. Bahkan novel tersebut masuk kedalam nominasi Katulistiwa Literary Award(KLA)yang digelar oleh QB World Books.

Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel keduanya yang berjudul Supernova Dua : Akarpada tahun 2002. Tiga tahun setelahnya, yaitu pada awal tahun 2005, Dee meluncurkan novel ketiganya yang berjudul Supernova Tiga : Petir. Kisah novel ketiganya masih memiliki hubungan dengan novel pertama dan keduanya.

Salah satu novel terbaik Dee adalah Perahu Kertas. Selain karya Dee yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa judul yang juga merupakan novel terbaik Dee yaitu Rectoverso (2008), Supernova Empat : Partikel (2012), Supernova Lima : Gelombang (2014), Supernova Enam : Inteligensia Embun Pagi (2016).

Keunggulan dan Kelemahan
Berikut beberapa hal yang bisa dinilai saat mengevaluasi kelebihan dan kekurangan sebuah buku :

Isi atau cerita

Fiksi
Konflik cerita menarik atau tidak?
Peristiwa yang terjadi dalam cerita menarik atau tidak?
Tokohnya memiliki karakter yang khas atau tidak?
Tema cerita yang diusung tergolong baru dan relevan dengan persoalan masyarakat yang sekarang atau tidak?
Konsisten dalam menggunakan sudut pandang atau tidak?
Adakah nilai-nilai yang didapat setelah membaca buku?
Non Fisik
Bab satu dengan lainnya memiliki ketertarikan atau tidak?
Setiap opini disertai dengan bukti atau tidak?
Penjelasan atau pemaparan dalam setiap bab dalam buku lengkap atau tidak?
Sudut pandang penulis buku jelas atau tidak?
Tema buku yang ditulis tergolong baru dan relevan dengan persoalan masyarakat yang sekarang atau tidak?
Adakah nilai-nilai yang didapat setelah membaca buku?

Untuk lebih memahami teori tersebut cermati dua contoh resensi berikut ini! Resensi 1.

1. Identitas Buku
Judul buku: Perahu Kertas
Penulis: Dewi Lestari (Dee)
Tebal Buku: 444 halaman
Penerbit: Treudee Pustaka Sejati dan Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2010

2. Sinopsis Perahu Kertas
Sinopsis dalam satu teks resensi sangat penting adanya karena seorang pembaca akan dapat mengetahui isi sebuah buku secara utuh melalui sinopsis tersebut. Selain itu dalam sinopsis juga akan tergambar tema, alur, penokohan, latar, dan amanat dalam cerita. dengan demikian pemahaman akan struktur dan kaidah kebahasaan sebuah sinopsis menjadi sangat penting agar kita dapat dengan mudah memahami ulasannya

1. Struktur Isi
Berdasarkan strukturnya, sinopsis dibentuk oleh bagian-bagian seperti yang ada dalam teks rekonstruksi, yaitu :
a. Identitas novel, mencakup judul, penulis, nama penerbit, dan ketebalan buku tersebut.
b. Orientasi, berupa pengenalan tokoh utama beserta watak dan kebiasaannya.
c. Rekaman peristiwa (event), berupa rangkaian kejadian yang dialami oleh tokoh utama.

Peristiwa-peristiwa itu misalnya sebagai berikut :
1) Kugy, Keenan, Eko, dan Noni bersahabat
2) Keenan dijodohkan dengan Wanda
3) Kugy menjadi seorang copy wtriter
4) Kugy bertemu dengan Keenan
5) Keenan harus melanjutkan perusahaan ayahnya.

d. Penutup (reorientasi), berisi simpulan tentang tema dan kualitas isi novel. Dalam novel itu diceritakan tentang pencarian cinta yang mengalir begitu saja layaknya perahu kertas. Selain itu, dijelaskan pula kualitas novel bahwa ceritanya seberhana namun mengandung makna yang mendalam. Pemilihan kata yang ringan dan sederhana semakin memikat pembaca.

Perahu Kertas, sebuah novel fiksi karangan penulis wanita Dewi Lestari atau biasa dipanggil Dee. Dalambukunya cerita dimulai dengan kisah seorang pria bernama Keenan. Ia adalah remaja yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMA di Amsterdam, Belanda. Keenan memiliki citacita menjadi seorang seniman pelukis. Namun ayahnya tidak mendukung citacita anaknya itu. Ayahnya lebih mendukung Keenan untuk mengambil studi perguruan tinggi di fakultas ekonomi. Dengan terpaksa Keenan mengalah dengan keputusan ayahnya.

Dalam ceritanya ada seorang wanita bernama Kugy. Ia adalah gadis yang ceria dan riang, seorang yang sangat menyukai dongeng. Sejak kecil memang Kugy mempunyai citacita menjadi penulis dongeng. Di dalam sifatnya yang selalu ceria dan riang, Kugy mempunyai kebiasaan aneh, yaitu mengirimkan surat dengan dilipat dan dihanyutkan ke laut untuk Dewa Neptunus. Eko dan Noni adalah dua orang sahabat sejati Kugy, mereka sudah bersahabat sejak kecil, dan Eko sendiri masih bersaudara dengan Keenan. Kugy dikenalkan dengan Keenan oleh mereka, hingga seiring berjalannya waktu mereka saling menyukai satu sama lain.

Keenan dan Kugy memang saling menyukai, namun keduanya juga saling diam satu sama lain. Di posisi itu Kugy sebenarnya sudah mempunyai kekasih yang bernama Joshua dan Keenan akan dijodohkan dengan saudara dari Noni, yaitu Wanda. Setelah lulus kuliah, Kugy telah kembali ke Jakarta, Ia bekerja di sebuah perusahaan dengan profesi sebagai copywriter. Sedangkan Keenan, masih memiliki tekad untuk meraih citacitanya menjadi seorang pelukis.

Ia memutuskan untuk pergi ke Bali dan tinggal di sana bersama Pak Wayan, seorang seniman pelukis yang merupakan sahabat dari ibunya. Di sana Keenan bertemu dengan Luhde Laksmi, keponakan dari Pak Wayan. Semakin lama tinggal di sana, Keenan menyukai Luhde Laksmi. Namun, karena kondisi ayah Keenan yang memburuk, menyebabkan ia tidak bisa tinggal selamanya di Bali dan terpaksa harus kembali ke Jakarta untuk mengurus perusahaan keluarganya. Setelah sampai di Jakarta, Keenan tak hanya bertemu dengan keluarga, ia pun bertemu juga dengan sahabat sejatinya.

3. Kelebihan Buku
Sebuah contoh resensi novel fiksi yang menyajikan sebuah kisah cinta dan persahabatan yang dapat meluluhkan para pembacanya. Secara keseluruhan gaya bahasa dikemas dengan menarik, ringan dan tidak terbelit atau menuangkan banyak istilah asing. Pastinya mudah dimengerti, dipahami dan dinikmati oleh semua kalangan usia.

4. Kekurangan Buku
Menyajikan kisah cinta dan persahabatan yang memang sangat umum, sehingga alurnya mudah ditebak. Latar tempat yang selalu berbeda membuat pembaca harus lebih konsentrasi dalam berimajinasi saat membacanya.

5. Kaidah Kebahasaan
Adapun kaidah kebahasaan berdasarkan sinopsis dari Perahu Kertasadalah sebagai berikut :
a. Memuat nama pelaku dan peristiwa yang dilakoninya. Dalam novel tersebut terdapat dua tokoh utama bernama Keenan dan Kugy. Dijelaskan pula tingkat pendidikan, cita-cita, keadaan keluarga, serta karakternya. Dan juga diceritakan pula peristiwa-peristiwa yang dialami kedua tokoh tersebut.
b. Banyak menggunakan kata kerja material, seperti menyukai dongeng, menghasilkan materi, melanjutkan pendidikannya, menjemput Keenan, bercerita.
c. Banyak memanfaatkan konjungsi temporal, seperti pada akhirnya, sejak kecil, seiring perjalanan waktu, sebelum pergi, kemudian, awalnya.

Simak pula resensi yang ke2

Judul: Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Penulis: Pidi Baiq
Penerbit: PT Mizan Pustaka
Tahun terbit: 2015
Halaman: 330

Pokok-Pokok Isi Buku
1) Fiksi : Menampilkan kembali ringkasan buku yang sudah dibaca oleh penulis resensi. Meskipun pendek, ringkasan yang baik adalah ringkasan yang mencakup keseluruhan dari peristiwa penting dalam cerita.

Contoh :

Novel Dilan: dia adalah Dilanku tahun 1990 menceritakan tentang kisah cinta Milea. Milea adalah seorang murid baru pindahan dari Jakarta. Dan di saat ia berjalan menuju sekolah, ia bertemu dengan seorang teman satu sekolahnya, seorang peramal. Peramal itu mengatakan bahwa nanti mereka akan bertemu di kantin. Awalnya Milea tidak menghiraukan laki-laki peramal itu, tapi setiap hari laki-laki peramal tersebut selalu mengganggunya. Mau tidak mau, Milea mulai mencari tahu, laki-laki peramal itu bernama Dilan.

Suatu hari, saat Dilan mengikuti Milea pulang dengan angkot ia berkata, “Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja”. Perkataan Dilan itu membuat hati Milea berdebardebar, mungkin ia kaget atas ucapan Dilan. Milea diam mendengar ucapan itu, ia juga memikirkan Beni, pacarnya yang ada di Jakarta.

Dilan mendekati Milea dengan cara yang tidak biasa, mungkin itu yang membuat Milea selalu memikirkannya. Dilan memberikan coklat kepada Milea melalui tukang pos, Dilan membawa Bi Asih untuk memijiti Milea saat sedang sakit, Dilan memberikan hadiah Teka Teki Silang pada Milea sebagai hadiah ulang tahun dengan sebuah tulisan “Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu, Cuma TTS. Tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing kaena harus mengisinya. Dilan”

Lambat laun, seiring berjalannya waktu Milea dan Dilan menjadi akrab. Milea mengetahui beberapa hal tentang dilan dari Wati, sepupu Dilan yang sekelas dengannya. Sekolah Milea di Bandung terpilih menjadi peserta Cerdas Cermat TVRI, beberapa siswa yang bukan peserta dianjurkan untuk ikut memberikan semangat buat teman temannya yang sedang berlomba. Milea salah satunya, dan di Jakarta ia sudah berencana untuk bertemu dengn Beni, pacarnya. Milea sudah lama menunggu Beni yang berjanji untuk datang ke TVRI, namun Beni tak kunjung datang. Akhirnya,Milea pergi makan bersama Nandan dan Wati. Saat itulah Beni datang dan marahmarah melihat Milea makan bersama lakilaki lain. Hubungan mereka pun berakhir.

Cuplikan diatas adalah ringkasan yang mencakup peristiwaperistiwa penting dalam novel tersebut yang kemudian dipadukan menjadi sebuah cerita yang ringkas. dapat diperhatikan dalam cuplikan sinopsis diatas, penulis mencantumkan kutipan langsung dari beberapa kalimat yang terdapat pada novel Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990.

Leave a Reply