Seperti yang disampaikan pada pendahuluan bahwa laporan hasil observasi merupakan hasil kegiatan pengamatan berdasarkan fakta dan data. Laporan hasil observasi terbagi menjadi tiga kategori umum, yaitu fenomena alam, peristiwa budaya, dan kondisi sosial. Fenomena alam meliputi hewan, tumbuhan, dan keadaan lingkungan. Peristiwa budaya meliputi bahasa, seni, dan adat istiadat. Terakhir, kondisi sosial meliputi transportasi, hukum, dan Pendidikan.

Bagaimana, sudah adakah bayangan oleh kalian apa yang akan pelajari dalam materi ini? kalau belum, tidak apa-apa karena ini masil terlalu awal untuk kalian dapat menyimpulkan. Tidak masalah. Selanjutnya, agar kalian memiliki gambaran yang akan dipelajari, simaklah teks berikut!

Pembelajaran pada Masa COVID-19

Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit, di antaranya kurikulum 2013 belum dipahami sepenuhnya. Tambahan lagi, konsep Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim, tentang Indonesia merdeka belajar. Kemudian, muncul lagi kurikulum penyederhanaan dalam kondisi darurat. Hal ini juga membuat para guru makin gamang tentang pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Permasalahan- permasalahan tersebut merupakan tantangan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Kini, tantangan para guru bertambah lagi dengan wabah COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang tak kunjung usai. COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyebabkan kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ belajar/ beribadah dari rumah.

Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua, dan peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat IT.

Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Guru-guru ini tentunya sudah terbiasa dalam membelajarkan peserta didiknya dengan menggunakan media internet. Pembelajaran secara online bagi mereka bukan hal yang luar biasa.

Kedua, guru aliterat IT adalah guru yang tahu IT dan paham IT, tetapi jarang atau tidak memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran kepada peserta didik. Guru-guru ini hanya terpaku dalam pembelajaran di dalam kelas. Penggunaan internet pun hampir jarang dilakukan.

Ketiga, guru iliterat IT adalah guru yang buta IT. Guru tersebut tidak mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru-guru ini masih menggunakan metode dan media model lama. Mereka sama sekali tidak pernah menggunakan teknologi. Hal ini kemungkinan fasilitas sarana dan prasananya yang tidak ada.

Ketiga golongan guru inilah kenyataan yang berada di lapangan. Para guru ini yang akan menghadapi para peserta didik. Dengan kondisi ini, dampak dunia pendidikan sangat terasa. Bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Dunia pendidikan, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB Unesco menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. Bahkan, di Indonesia Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. Pembelajaran pun dilakukan di rumah.

Para guru diminta untuk membuat rencana pembelajaran. Hal ini bukanlah hal mudah untuk mengubah kebiasaan mengajar di depan kelas dengan mengajar virtual tidak gampang. Bukan hanya guru yang harus beradaptasi dengan kondisi ini, melainkan orang tua dan peserta didik juga harus beradaptasi. Orang tua harus siap mendampingi anaknya belajar di rumah. Awalnya menyenangkan bagi siswa tertentu, tetapi akan membosankan jika terlalu lama. Orang tua mulai kerepotan mendampingi anaknya karena mereka juga memiliki aktivitas lain yang berbarengan dengan kegiatan itu. Pembelajaran tidak lagi menyenangkan bagi peserta didik, tetapi sebaliknya, mereka jenuh dan bosan. Mereka rindu ke sekolah.

Akan tetapi, pandemi ini dapat diambil manfaatnya, yaitu kesiapan guru dalam kondisi apapun dan kreativitas guru dalam pembelajarannya kepada peserta didik. Guru-guru diharapkan tidak hanya memberikan tugas dan tugas kepada peserta didik sehingga membuat mereka stres. Guru juga harus dapat mengubah kebiasaannya dalam mengajar. Sebelumnya, guru terbiasa mulai mengajar dari konten kemudian proses. Karena kondisi ini, pembelajaran pun harus disesuaikan. Guru harus terbiasa mulai mengajar dari proses baru kemudian kontennya. Hal ini membutuhkan pelatihan untuk para guru. Selain itu, guru harus siap membuka dirinya terhadap kemajuan teknologi demi kepentingan dan kemajuan peserta didik serta pendidikan di Indonesia.

(Sumber: Indri Anatya Permatasari)

Laporan hasil observasi tersebut merupakan hasil pengamatan yang dialami penulis. Penulis dalam hal ini seorang guru maka ia pun melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan profesinya.

1. Ciri-Ciri Laporan Hasil Observasi

Mungkin secara sekilas laporan hasil observasi tersebut, kalian merasakan adanya kemiripan dengan teks deskripsi, seperti yang sudah kalian pelajari sewaktu SMP. Akan tetapi, jika dicermati sekali lagi terdapat perbedaannya. Kalian masih ingat tujuan dari teks deskripsi? iya benar. Tujuan teks deskripsi adalah mengajak pembaca seolah-olah dapat merasakan langsung apa yang sedang dijelaskan dalam teks tersebut. Adapun tujuan laporan hasil observasi berdasarkan hasil baca kalian terhadap teks tersebut adalah memberikan informasi secara objektif dan faktual yang ada di lapangan sesuai hasil pengamatan yang didapatkan penulis. Tujuan lainnya, yaitu memberikan informasi terbaru, mengatasi suatu persoalan, untuk mengambil keputusan yang lebih efektif. untuk melakukan pengawasan dan/atau perbaikan, dan untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Dapatkah kalian menemukan ciri khas dari teks laporan hasil observasi berdasarkan teks “Pembelajaran pada Masa COVID-19”?

Ya, kalian benar! hal-hal yang telah kalian temukan, yakni

(a) Mengandung fakta

    • COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah 
    • Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan menghimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ beajar/ beribadah dari rumah 
    • Para guru terbagi atas tiga golongan, yaitu guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru literat IT.
    • Dunia pendidikan, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB Unesco menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan
    • Kemendikbud memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020
    • Pembelajaran pun dilakukan di rumah
    • Para guru diminta untuk membuat rencana pembelajaran
    • Orang tua mendampingi anaknya belajar di rumah
    • Orang tua mulai kerepotan mendampingi anaknya karena mereka juga memiliki aktivitas lain yang berbarengan dengan kegiatan itu.

(b) Bersifat objektif
Hal ini terbukti tidak adanya keberpihakan penulis terhadap hal-hal yang dilaporkan. Tidak ada yang ditutupi untuk kepentingan pihak tertentu, yaitu tidak terdapat kata ganti orang pertama, tetapi terdapat kata ganti orang ketiga atau kata benda sebagai objek.
Misalnya:

Saat ini dunia pendidikan tengah menghadapi masalah yang cukup sulit, di antaranya kurikulum yang belum dipahami sepenuhnya oleh guru-guru di sekolah. Hal ini terbukti masih berlakunya kurikulum 2006 untuk pembelajaran di sekolah. Akibatnya, guru yang menggunakan kurikulum 2006 tidak memahami kurikulum 2013. Tambahan lagi, konsep Menteri Pendidikan yang baru, Nadiem Makarim, tentang Indonesia merdeka belajar. Hal ini juga membuat para guru makin gamang tentang pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan tantangan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

(c) Ditulis lengkap dan menyeluruh
Laporan hasil observasi ditulis secara rinci dan detail sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh penulis.
Misalnya terdapat deskripsi bagian dalam laporannya.
Contoh:

Pertama, guru literat IT adalah guru yang mampu mengetahui berbagai bentuk media dan etika dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Guru-guru ini tentunya sudah terbiasa dalam membelajarkan peserta didiknya dengan menggunakan media internet. Pembelajaran secara online bagi mereka bukan hal yang luar biasa.

(d) Bersifat kekinian / terbaru
Berita, kegiatan, atau pengamatan yang dilaporkan merupakan sebuah fenomena terbaru yang harus diketahui oleh pembaca.
Misalnya:

Laporan hasil observasi “Pembelajaran pada Masa COVID-19” merupakan fenomena yang sedang terjadi saat ini.

(e) Menambah pengetahuan dan wawasan pembacanya.
Laporan ini memberikan pengetahuan di antaranya, tentang coronavirus dan pembagian tipe guru pada pembelajaran yang menggunakan media IT.
Contoh:

Mewabahnya COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). COVID-19 merupakan bencana nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyebabkan kematian. Pemerintah berusaha menghambat penyebaran COVID-19 ini dengan mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing serta bekerja/ belajar/ beribadah dari rumah. Situasi ini merupakan hal baru bagi masyarakat, terutama para guru, orang tua, dan peserta didik. Di sini para guru dituntut untuk tetap dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan melalui online. Padahal, para guru tersebut terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan guru literat IT, golongan guru aliterat IT, dan golongan guru Iliterat IT.

Terima kasih, ya, kalian sudah dapat menemukan ciri-ciri laporan hasil observasi berdasarkan bacaan yang disajikan. Semoga kalian akan dapat menemukan ciri-ciri laporan hasil observasi pada teks lainnya agar kalian dapat menyimpulkan ciri-ciri laporan hasil observasi secara tepat.

2. Fungsi Laporan Hasil Observasi

Laporan hasil observasi termasuk ke dalam ragam teks berbasis fakta. Hai-hal yang disampaikan di dalamnya haruslah faktual. Seperti teks laporan hasil observasi yang berjudul ”Pembelajaran pada Masa COVID-19”, di dalamnya disajikan fakta bahwa kendala guru menyikapi pembelajaran dengan mewabahnya COVID-19 (Corona Virus Disease 2019).

Dalam laporan hasil observasi dipaparkan tidak hanya perihal pembelajaran atau wabah covid- 19, tetapi dapat juga tentang objek-objek yang bersifat umum lainnya, seperti kurikulum, bahaya coronavirus, dampak corona virus terhadap pembelajaran, baik dari peserta didik, guru, maupun orang tua. Cara pengumpulan faktanya dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah referensi lain, pengamatan biasa, ataupun media cetak atau internet. Dengan cara tersebut, suatu objek dapat digambarkan dengan kata-kata secara jelas sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran umum tentang objek tersebut, baik itu berupa suasana, kondisi, atau pelaksanaan suatu kegiatan ataupun yang lainnya. Wujud teksnya dapat berupa artikel, makalah, ataupun laporan penelitian.

Adapun posisinya dalam suatu laporan, Laporan observasi terdapat dua jenis, yaitu pertama berdasarkan pengamatan tentang suatu objek ataupun fenomena berfungsi untuk memberikan wawasan ataupun pengetahuan; memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu fakta-fakta yang ada di dalamnya. Selanjutnya, fakta-fakta tersebut dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan. Contohnya dari teks laporan hasil observasi kerusakan lingkungan; fakta- fakta yang ada di dalamnya dapat dijadikan dasar bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan sejumlah tindakan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Kedua, laporan observasi tentang suatu kegiatan, perjalanan, penelitian lapangan, penelitian laboratorium, dan sejenisnya berfungsi sebagai sebuah bentuk pertanggungiawaban atas suatu kegiatan yang dilaksanakan penulisnya. Dengan laporan tersebut penulis harus memaparkan berbagai hal yang telah dilakukan. Demikian halnya dengan laporan hasil observasi, penulis harus menjelaskan kegiatan-kegiatan penting yang telah dilakukan selama melakukan observasi atas objek tertentu beserta hasil-hasilnya. Dengan demikian, teks laporan hasil observasi secara umum berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu objek atau suatu kegiatan.

Berdasarkan keterangan tersebut, dapatkah kalian menyimpulkan fungsi dari laporan hasil observasi? ya, benar. Fungsi laporan hasil observasi, antara lain sebagai berikut:

(a) Laporan observasi tentang suatu objek ataupun fenomena berfungsi untuk memberikan wawasan ataupun pengetahuan; memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu fakta-fakta yang ada di dalamnya.
(b) Laporan observasi tentang suatu kegiatan, perjalanan, penelitian lapangan, penelitian laboratorium, dan sejenisnya berfungsi sebagai sebuah bentuk pertanggungiawaban atas suatu kegiatan yang dilaksanakan penulisnya.

Sekali lagi terima kasih, kalian kembali telah menemukan fungsi laporan hasil observasi. Dengan kedua bekal ini, yaitu memahami ciri-ciri dan fungsi laporan hasil observasi kalian dapat mengidentifikasi isi laporan hasil observasi.

Demikianlah, kegiatan pembelajaran 1 telah selesai. Semoga kalian dapat mengikuti tahap demi tahap kegiatan pembelajaran 1 ini sehingga kalian dapat menyelesai tugas dan latihan soal dengan baik. Tetap semangat! Kalian cerdas!

Leave a Reply