Apakah kalian sering mendengarkan seseorang sedang mengungkapkan pendapatnya tentang sesuatu hal? Misalnya, kalian mendengarkan penjelasan dari seseorang tentang bahayanya tidak menggunakan masker di saat pandemi virus covid-19. Untuk meyakinkan pendengar atau pembaca tentang pentingnya memakai masker di tengah pandemi covid-19 ini, pembicara atau penulis perlu menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu diketahui oleh pendengar atau pembaca. Begitupun dengan simpulan dari hal yang disampaikan itu, apakah direkomendasikan baik atau tidaknya bagi pendengar atau pembaca.
Setelah kalian mengikuti kegiatan pembelajaran 1, sekarang kalian melanjutkan ke pembelajaran 2 tentang mengidentifikasikan pengetahuan dan rekomendasi dalam teks eksposisi. Masih ingatkah kalian apa definisi dari teks eksposisi? Teks eksposisi adalah sebuah teks yang mengandung sejumlah informasi yang isinya bertujuan untuk menjelaskan atau mengungkapkan gagasan berdasarkan argumentasi yang kuat untuk meyakinkan pembaca.
Bacalah teks di bawah ini!
Pentingnya Menggunakan Masker saat Pandemi
Menggunakan masker pada saat pandemi COVID-19 merupakan hal yang wajib dipakai terutama ketika bepergian keluar rumah. Masker menjadi hal yang esensial karena mampu menangkal virus ataupun bakteri yang akan masuk ke mulut ataupun hidung seseorang.
Dokter Budi mengingatkan bahwa menggunakan masker penting karena merupakan penghalang atau barrier agar ludah atau cipratan terhalangi ketika sedang mengobrol, batuk, atau bersin. Serta sebagai cara untuk melindungi diri sendiri dan orang lain terutama kelompok rentan agar tidak tertular COVID-19.
“Jadi, misalkan kalau kita tidak pakai masker semuanya bisa menyembur. Kalau kita pakai masker semuanya terhalangi. Walaupun anak muda tidak ada gejala yang muncul tapi tetap kita harus melindungi orang lain dan lingkungan kita, apalagi kelompok rentan. Jadi, salah satu pencegahannya penularan itu tetap harus menggunakan masker, walaupun kita tidak ada gejala,” jelasnya.
Secara garis besar terdapat tiga jenis masker yaitu masker kain, masker medis atau masker bedah, dan masker N95 atau KN95. Masker kain merupakan masker yang dapat digunakan untuk masyarakat terutama yang sehat dan saat berada di tempat kerumunan. Umumnya masker kain dapat ditemui dimana saja karena harganya yang murah dan dapat dipakai berulang kali.
Sedangkan masker medis atau masker bedah adalah masker yang digunakan oleh tenaga kesehatan atau orang yang sakit dan hanya dapat digunakan satu kali pemakaian. Dan yang ketiga adalah masker N95 dimana efektivitasnya itu mencapai 95% untuk menyaring partikel virus yang berukuran kurang lebih 0,3 – 10,1 mikron. Umumnya, masker N95 digunakan untuk tenaga medis yang melakukan tindakan yang dapat menimbulkan aerosol seperti pada tindakan operasi.
Dokter Budi juga menjelaskan bahwa ketika menggunakan masker harus memperhatikan kebersihan dan kelayakan pada masker seperti sebelum memakai masker kondisi tangan harus bersih, memastikan bahwa masker dalam kondisi yang bersih dan tidak rusak, serta memastikan tidak ada celah ketika memakai masker. Apabila ingin makan atau minum sebaiknya masker dilepas dan disimpan pada tempat atau plastik yang bersih.
“Kemudian kita juga harus pastikan bahwa memang mulut, hidung, dan dagu semuanya tertutupi. Jadi misalnya kalau mulutnya saja tertutupi, kalau misalnya kita bersin dari hidung, dari hidung masih keluar,” kata dokter Budi.
Selain itu, dokter Shela turut menjelaskan mengenai cara melepas masker yang benar agar tidak terkontaminasi virus atau bakteri yang menempel di masker.
“Pertama pastikan tangan sudah steril dan pegang bagian dari talinya, dan jangan menyentuh bagian depan maskernya, serta buka secara perlahan agar tidak ada risiko penularan,” jelas dokter Shela.
Dokter Shela juga mengingatkan setelah melepas masker kain disarankan untuk dicuci menggunakan air dan sabun agar virus dan bakteri yang menempel luruh atau mati, serta menjemurnya di bawah sinar matahari. Sedangkan apabila menggunakan masker medis, dianjurkan untuk membungkus dengan plastik atau diletakkan pada tempat sampah khusus infeksius agar tidak terjadi kontaminasi.
Sumber : https://covid19.go.id/p/berita/menepis-kesalahpahaman-mengenai-thermo-gun
Jika kalian cermati teks eksposisi di atas, kalian tentu akan menemukan pengetahuan dan rekomendasi dari teks itu. Teks tersebut mengangkat masalah tentang pentingnya memakai masker di saat pandemi covid-19. Pengetahuan yang kalian dapatkan dari bacaaan di atas salah satunya adalah menggunakan masker penting karena merupakan penghalang atau barrier agar ludah atau cipratan terhalangi ketika sedang mengobrol, batuk, atau bersin.
Adapun rekomendasi yang ditemukan dalam teks di atas adalah Dokter Shela mengingatkan setelah melepas masker kain disarankan untuk dicuci menggunakan air dan sabun agar virus dan bakteri yang menempel luruh atau mati, serta menjemurnya di bawah sinar matahari. Sedangkan apabila menggunakan masker medis, dianjurkan untuk membungkus dengan plastik atau diletakkan pada tempat sampah khusus infeksius agar tidak terjadi kontaminasi.
Pengetahuan merupakan informasi ilmiah yang menandai apakah teks itu eksposisi atau bukan. Pengetahuan dalam teks eksposisi juga menjadi ciri khusus bahwa seluruh informasi di dalamnya berupa pernyataan objektif. Selain itu, dengan pengetahuan teks eksposisi dapat dimaknai.
Seringkali teks eksposisi diikuti dengan rekomendasi untuk memecahkan permasalahan yang dibahas. Rekomendasi merupakan pernyataan yang dapat dipercaya, biasanya berupa penegasan pada bagian akhir teks. Rekomendasi juga bisa berupa simpulan atau saran sebagai akhir untuk menyelesaikan dalam teks eksposisi.
Teks eksposisi merupakan teks yang bersifat argumentatif. Oleh karena itu, dasar utama dalam pengembangan teks tersebut adalah sejumlah argumen di dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk mengembangkan teks eksposisi, kita harus memiliki sejumlah argumentasi, termasuk sejumlah fakta yang dapat menguatkannya.
Di dalam sebuah teks eksposisi pun terkandung sejumlah tanggapan ataupun penilaian, bahkan ada saran, sugesti, dorongan, atau ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak. Dalam teks eksposisi pun terkandung sajian masalah, sejumlah argumen, fakta dan saran/rekomendasi. Unsur-unsur tersebut disusun dengan sistematika berikut : tesis (pernyataan umum), rangkaian argumen, dan penegasan kembali.
Adapun langkah-langkah pengembangan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
- Menentukan Topik/Masalah
Tahap pertama untuk membuat teks eksposisi adalah menentukan topik. Sebisa mungkin, pilihlah topik yang kalian kuasai. Kalaupun temanya sudah ditentukan, cobalah memilih topik yang menarik.
Seperti apa sih topik yang menarik itu?
Sebuah topik dikatakan menarik apabila berkaitan dengan kepentingan pembaca, menyangkut orang-orang penting atau terkenal, peristiwa besar, dan hal-hal yang langka atau unik. Banyak membaca dari berbagai sumber referensi juga bisa membantu kalian dalam memilih topik. - Menyusun Kerangka Tulisan
Setelah menemukan topik yang ingin dibahas, mulailah menyusun kerangka tulisan. Dalam menyusun kerangka tulisan. Penyusunan kerangka tulisan ini akan membantu kalian untuk menulis teks eksposisi yang sistematis dan mudah dipahami. - Mengumpulkan Bahan Tulisan
Sesuai dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa teks eksposisi sangat erat kaitannya dengan fakta. Oleh karena itu, mengumpulkan bahan atau referensi sebanyak-banyaknya juga penting untuk kalian lakukan. Pastikan bahan atau referensi yang kalian ambil berasal dari sumber yang terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. - Mengembangkan Kerangka
Setelah kerangka tulisan dan bahan terkumpul, kini saatnya kalian mulai mengembangkan kerangka tulisan. Harap diperhatikan bahwa dalam pengembangan kerangka tulisan, kalian harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gunakanlah kata baku dalam penulisannya. Uraikan tiap- tiap bagian kerangka secara singkat, padat, dan jelas.