Teks negosiasi biasanya berbentuk dialog yang merupakan percakapan yang dilakukan oleh beberapa tokoh, dalam hal ini adalah pihak yang bersengketa. Teks negosiasi berupa dialog tersebut dapat pula merupakan konstruksi dari teks yang menjelaskan kegiatan negosiasi. Selain itu teks negosiasi dapat pula ditulis berdasarkan pengalaman orang lain yang kita simak. Begitu juga, pengalaman yang dialami diri sendiri. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu demi satu.

Teks negosiasi dapat dibagi menjadi beberapa yaitu :

  1. Teks negosiasi yang bersifat faktual
    Teks negosiasi yang ditulis berdasarkan kejadian nyata yang dialami atau disaksikan.
  2. Teks negosiasi rekaan
    Teks yang tidak benar-benar terjadi, tetapi disusun berdasarkan logika dan tidak mengada-ada.

Agar dapat mengonstruksi atau menyusun teks negosiasi dengan baik dan benar, kalian harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks negosiasi dan materi tersebut sudah kalian pelajari dan pastinya sudah dikuasai. Oleh karena itu, untuk dapat mengonstruksi teks negosiasi yang baik, sebagai berikut:

1. Mengonstruksi teks negosiasi

Langkah-langkah menulis teks negosiasi

  1. Menentukan ide pokok dapat diambil berdasarkan pengalaman dari sendiri ataupun orang lain.
  2. Menentukan tokoh.
    Tokoh atau pihak yang bersengketa ditentukan sesuai topik teks, yaitu pihak pertama sebagai pengaju dan pihak kedua sebagai pemberi penawaran.
  3. Menentukan latar
    Waktu dan tempat ditentukan berdasarkan profesi tokoh yang dapat mendukung suasana dalam kegiatan bernegosiasi.
  4. Menentukan alasan rasioanal.
    Penyelesaian masalah dalam negosiasi harus dilakukan secara rasional melalui pertimbangan kedua belah pihak sesuai topik.
  5. Mencari sumber atau bahan referensi sehingga pembahasan tentang topik teks negosiasi tidak berada di luar batas
  6. Setelah itu, kalian dapat mengembangkan isi teks negosiasi berdasarkan struktur teks negosiasi.

2. Menyunting Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Menyunting teks negosiasi merupakan salah satu cara menganalisis isi negosiasi dan kebahasaan teks negosiasi serta menganalisis penggunaan kalimat baku dan tidak baku sesuai dengan struktur isi dan struktur bahasa pada teks negosiasi yang digunakan. Hal ini mendukung semakin menguasai ketika kalian akan mengonstruksi teks negosiasi.

Perhatikan contoh teks negosiasi berikut :

Dua siswa sekolah menengah sedang berdiskusi menentukan acara akhir tahun sekolah. Mereka saling mengeluarkan pendapat mengenai jenis acara apa yang paling baik dilaksanakan untuk acara akhir tahun. Ketika itu, seorang guru datang menengahi kedua siswa tersebut. Diskusi pun berakhir dengan keputusan pengambilan suara terbanyak.

Salman : Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan mengadakan acara apa.
Husna : Ya, benar.
Salman : Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazaar dan kreasi seni saja. Kemudian diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni lainnya.
Husna : Tapi, sebagian teman yang lain menginginkan untuk pergi karya wisata ke luar kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah pengetahuan tentang tempat yang akan kita kunjungi.
Salman : Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak?
Husna : Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika berwisata.

(Seketika itu, datang seorang guru)
Guru : Ada apa ini, tampaknya diskusi kalian seru sekali?
Salman : Eh, iya, Pak. Selamat siang, Pak! Silakan duduk. Begini, Pak. Kami sedang mendiskusikan untuk acara akhir tahun nanti. Saya mengusulkan untuk mengadakan bazaar, kreasi seni, dan diselingi dengan band sekolah. Menurut saya itu lebih menghemat biaya, tetapi tetap mengasyikkan.
Husna : Ya, Pak, sedangkan saya mengusulkan pergi karya wisata ke luar kota. Itu atas usulan dari teman-teman yang lain. Kami bingung, Pak. Mau memutuskan yang mana.
Guru : Baik. Kedua usul kalian sangat baik dan bernilai positif. Bagaimana kalau Bapak usulkan agar mengumpulkan suara terbanyak saja? Kalian buatlah semacam angket untuk memilih mana pilihan dari teman-teman yang lain. Nah, yang suaranya terbanyak, itulah acara yang akan kita laksanakan. Bagaimana?
Salman dan Husna: Setuju, Pak!

Teks negosiasi di atas dapat kita identifikasi dengan cara menyunting struktur dan kaidah-kaidah teks negosiasi. Berikut cara menyunting teks negosiasi secara struktur dan kaidah.

  1. Pembuka
    Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur pembuka berupa kalimat awal, yaitu Dua siswa sekolah menengah sedang berdiskusi menentukan acara akhir tahun sekolah. Kalimat tersebut memaparkan tentang kedua siswa yang sedang berdiskusi. Kata berdiskusi berarti membincangkan sesuatu masalah yang harus diselesaikan bersama. Hal itu termasuk dalam ciri teks negosiasi.
    Contoh:
    Salman : Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan mengadakan acara apa.
    Husna : Ya, benar
  2. Isi
    Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur isi berupa kalimat kedua dan ketiga, yaitu mereka saling mengeluarkan pendapat mengenai jenis acara apa yang paling baik dilaksanakan untuk acara akhir tahun. Ketika itu, datang seorang guru menengahi kedua siswa tersebut. Kalimat tersebut memaparkan tentang adanya beberapa pendapat dari partisipan. Pada proses ini, permintaan dan penawaran pun berlaku. Hal itu termasuk dalam ciri teks negosiasi.
    Contoh:
    Salman : Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazaar dan kreasi
    seni saja. Kemudian diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni lainnya.
    Husna : Tapi, sebagian teman yang lain menginginkan untuk pergi karya wisata ke
    luar kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah pengetahuan tentang tempat yang akan kita kunjungi.
    Salman : Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak?
    Husna : Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika berwisata.

    (Seketika itu, datang seorang guru)
    Guru : Ada apa ini, tampaknya diskusi kalian seru sekali?
    Salman : Eh, iya, Pak. Selamat siang, Pak! Silakan duduk. Begini, Pak. Kami sedang mendiskusikan untuk acara akhir tahun nanti. Saya mengusulkan untuk mengadakan bazaar, kreasi seni, dan diselingi dengan band sekolah. Menurut saya itu lebih menghemat biaya, tetapi tetap mengasyikkan.
    Husna : Ya, Pak, sedangkan saya mengusulkan pergi karya wisata ke luar kota. Itu atas usulan dari teman-teman yang lain. Kami bingung, Pak. Mau memutuskan yang mana.

  3. Penutup
    Pada teks tersebut, kita dapat melihat struktur penutup pada kalimat terakhit, yaitu Diskusi pun berakhir dengan keputusan voting atau pengambilan suara terbanyak. Kalimat tersebut mengandung penyelesaian dari negosiasi.
    Contoh:
    Guru : Baik. Kedua usul kalian sangat baik dan bernilai positif. Bagaimana kalau Bapak usulkan agar mengumpulkan suara terbanyak saja? Kalian buatlah semacam angket untuk memilih mana pilihan dari teman-teman yang lain. Nah, yang suaranya terbanyak, itulah acara yang akan kita laksanakan. Bagaimana?
    Salman dan Husna: Setuju, Pak!

Pada teks tersebut, kaidah teks negosiasi dapat kita analisis seperti berikut ini.

  1. Pada teks tersebut, negosiasi dilakukan oleh tiga partisipan, yaitu Salam, Husna, dan Guru.
  2. Pada teks tersebut, terdapat perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan yang hendak dicapai.
  3. Pada teks tersebut, terdapat kesepakatan yang menjadi ujung dari negosiasi.

Oleh karena itu, ada beberapa poin-poin penting yang kalian harus pahami dalam menyunting struktur dan kaidah-kaidah teks negosiasi. Berikut cara menyunting teks negosiasi

Struktur pertama pada teks negosiasi adalah pembuka. Pembuka dapat ditunjukkan dengan adanya sebuah masalah yang harus diselesaikan bersama. Struktur kedua adalah isi yang dapat ditunjukkan dengan adanya permintaan, pemenuhan, penawaran, dan persetujuan. Kemudian, struktur yang ketiga adalah penutup yang ditandai dengan adanya penyelesaian pada proses negosiasi.

Kaidah pada teks negosiasi memenuhi empat hal, yaitu (a) adanya partisipan; (b)berbentuk komunikasi langsung; (c) terjadi perbedaan pendapat, keinginan, dan tujuan antara kedua belah pihak; serta (d) adanya hasil negosiasi.

Enam kaidah kebahasaan teks negosiasi

  1. Berwujud kalimat dialogis atau percakapan antartokoh dengan kaliamt langsung dan tak langsung.
  2. Menggunakan kaliamat yang menyatakan hubungan kausalitas dan disertai kata karena, sehingga, dan sebab.
  3. Menggunakan kata ganti orang untuk sapaan, seperti Anda, Bapak, dan Saudara
  4. Berisi kalimat persuasive yang santun dan tidak menjatuhkan,kata mohon, harap,dan minta.
  5. Menggunakan kaliamat bersyarat dengan kata pengandaian,seperti jika dan seandainya.
  6. Menggunakanragam baku atau tidak baku ,disertai interjeksi.

Itulah beberapa aspek yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyunting teks negosiasi semoga kalian dapat memahami .

Leave a Reply