Menganalisis Isi Buku Fiksi
Pengertian Fiksi secara Umum
Sebenarnya apa itu fiksi? Pengertian fiksi adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinasi atau karangan non-ilmiah dari penulis dan bukan berdasarkan kenyataan. Dengan kata lain, fiksi tidak terjadi di dunia nyata dan hanya berdasarkan imajinasi atau pikiran seseorang.
Walaupun fiksi hanya imajinasi penulis, fiksi tetap masuk akal dan bisa mengandung kebenaran yang bisa mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia. Kata “fiksi” berasal dari bahasa Inggris yaitu “fiction” yang artinya rekaan atau khayalan.
Ada beberapa jenis karya seni yang termasuk dalam tulisan fiksi, di antaranya:
- Novel
- Cerpen
- Sinetron
- Drama
- Telenovela
- FIlm Komedi
Buku fiksi berarti buku yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya, imajinasi sendiri adalah daya olah pikir yang menghasilkan khayalan sehingga apa yang dituliskan oleh pengarangnya merupakan karya tulis yang bersifat imajinatif seperti novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, naskah drama. Dalam hal ini merupakan karya sastra yang di dalamnya terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur dalam yang membentuk karya sastra tersebut, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang membentuk karya sastra tersebut. Oleh karena itu, buku fiksi dapat dianalisis berdasarkan unsur tersebut, Adapun unsur tersebut sebagai berikut :
a. Unsur Intrinsik dalam Buku Fiksi
- Tema
Merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita. Tema diangkat dari konflik kehidupan. - Plot
Dasar cerita; pengembangan cerita. - Alur
Rangkaian cerita - Proses alur bisa maju; mundur; atau maju mundur.
Penyelesaian alur ada alur klimaks dan ada alur anti klimaks. - Latar atau Setting : tempat terjadinya cerita, terbagi menjadi :
latar geografis —-> tempat kejadian berlangsung
setting antropologis —-> kejadian berkaitan dengan situasi masyarakat, kejiwaan pola pikir, adat-istiadat. - Penokohan / Perwatakan.
Tokoh
digambarkan sebagai tokoh utama (protagonis), tokoh yang bertentangan (antagonis), maupun tokoh pembantu – tapi ini bukan PRT Penghadiran tokoh bisa langsung dengan cara melakukan deskripsi, melukiskan pribadi tokoh; atau tidak langsung dengan cara dialog antartokoh. - Bidang tokoh harus digambarkan
Bidang tampak : gesture, mimik, pakaian, milik pribadi, dsbBidang yang tidak
tampak : motif berupa dorongan / keinginan, psikis berupa perubahan kejiwaan, perasaan, dan religiusitas. - Sudut pandang : yang mendasari tema dan tujuan penulisan.
Penghadiran bisa dengan :
gaya orang pertama —> penulis terlibat sebagai salah satu tokoh
gaya orang ketiga —> penulis serba tahu apa yang terjadi tetapi tidak terlibat di dalam cerita. - Suasana : yang mendasari suasana cerita adalah penokohan karena perbedaan karakter sehingga menimbulkan konflik. Dengan konflik, pengarang berhadapan dengan suasana menyedihkan, mengharukan, menantang, menyenangkan, atau memberi inspirasi.
b. Unsur Ekstrinsik dalam Buku Fiksi
- bagian sampul buku
- rincian subbab buku
- judul subbab
- tema cerita
- bahasa yang digunakan
Sekarang, kalian diharapkan dapat mengetahui kekhasan yang menjadi ciri dari buku fiksi yang selama ini telah kalian baca seperti novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, bahkan naskah drama atau kumpulan naskah drama. Dengan demikian, kalian diharapkan tidak lagi bingung dalam mengenali buku fiksi.
Kegiatan mengidentifikasi buku fiksi juga dapat dilakukan dengan membaca buku fiksi yang telah direplikasi menjadi resensi buku. Dengan membaca resensi melalui surat kabar baik cetak ataupun elektronik atau pun dari media internet maka kalian akan lebih mudah menemukan unsur intrinsik dari karya sastra yang menjadi ciri khas buku fiksi. Selanjutnya, kalian diharapkan memiliki keinginan untuk membaca bukunya hingga selesai.