Menulis Puisi
Pernahkah kalian menulis puisi? Menulis puisi kadang menjadi beban terberat bagi seseorang. Hal ini karena dianggap terlalu sulit dari segi memberikan efek bahasa maupun penafsirannya. Sebenarnya, apabila kalian sudah tuntas dengan materi pada kegiatan sebelumnya, menulis puisi itu tidaklah sulit. Mari kita belajar menulis puisi dengan memperhatikan kaidah kebahasaan dan unsur pembangunnya.
Menulis puisi untuk mengungkapkan perasaan
Menulis puisi termasuk salah satu kegiatan yang kreatif. Kalian akan dilatih untuk berpikir untuk menyerdehanakan ide yang kompleks menjadi kata-kata yang singkat. Dikatakan singkat karena lebih singkat dibandingkan prosa yang juga merupakan karangan kreatif.
Tak Ada Peminta Datang Pagi Hari
Karya Sutji Harijanti
Tak ada peminta datang pagi hari
Ketika pagar penghalang gang berjajar
Menghadang peminta datang
Terkunci lagi rapat
Tertatih peminta pergi pagi hari
Semua jalan gang menjadi sunyi
Inilah perumahanku yang tersembunyi menggigil kelu
Setiap rumah
Setiap pagar halaman
Setiap pintu
Mendadak tertutup sepanjang hari
Hai.. peminta yang datang saban hari
Apa yang kau makan hari ini?
Apa makan ini hari?
Puisi tersebut bersumber dari pengalaman penyair ketika sedang berada dalam suasana yang menyedihkan yaitu adanya pandemi covid-19.
Berlatar belakang kondisi tersebut, munculah persoalan bahwa penyair yang terbiasa menemui dan bersedekah kepada pengemis dalam masa pandemi itu tidak dapat melakukannya karena para pengemis tidak dapat datang di perumahannya, dan penyair merasa khawatir tentang nasib para pengemis apakah mereka bisa makan atau tidak setiap harinya.
Menulis puisi selain berdasarkan ungkapan perasaan juga dapat bersumber dari berita yang dibaca atau didengar.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar bisa ditanggapi dengan sebuah puisi. Puisi yang demikian menggambarkan tanggapan penyair terhadap apa yang sedang terjadi. Biasanya puisi ini berisi kritikan.
Simaklah puisi berikut ini
Indonesia Menangis
Karya Sam Haidi
Tak akan sempat Insanterpaha;
ribuan nama memesan bersama-sama
sementara
mayat-mayat yang belum berangkat
terbaring berselimut puing-puingO, Tsunami
Airmu bermuara di mata kami!
Puisi tersebut diciptakan berdasarkan peristiwa Tsunami di Aceh beberapa tahun yang lalu yaitu tahun 2004. Penyair mengungkapkan bahwa nisan tidak sempat untuk diberi nama karena yang memesan sangat banyak. Hal ini menyiratkan bahwa korban yang ditimbulkan bencana tersebut sangat banyak nyawa dan material serta bencana itu meninggalkan duka yang mendalam.
Setelah kalian sudah menentukan sumber penulisan puisi, berikutnya adalah langkah-langkah menuliskannya.
Langkah-langkah menulis puisi
- Menentukan tema
Untuk mendapatkan tema, kalian bisa memancingnya dengan menggunakan pertanyaan, keadaan di sekitar Anda, perasaan Anda, maupun berbagai hal yang Anda amati. - Menentukan kata kunci
Kata kunci ini di ambil dari tema yang Anda tentukan.
Misalnya kata banjir, dapat dikembangkan menjadi menerjang, menghanyutkan, hancur, musnah, keluarga hilang, dan sebagainya. - Gunakan gaya bahasa
Majas yang biasa digunakan adalah majas perbandingan dan pertentangan. - Kembangkan puisi seindah mungkin
Langkah selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah di atas menjadi puisi yang indah. Susunan kata dan larik menjadi bait. Kembangkan menjadi puisi yang utuh dan bermakna
Hal-hal yang harus diperhatikan saat menulis puisi:
- Tema dan Judul
Tema dan judul adalah hal yang pertama kali harus kamu perhatikan dalam membuat sebuah puisi. Tema dan judul yang pas, bisa memudahkan para pembaca untuk memahami maksud dari puisi tersebut. Pilihlah tema yang benar-benar menarik, dan selanjutnya tentukan judul yang berhubungan dengan tema tersebut. - Tentukan Kata Kunci
Kata kunci bisa menjadi sebuah kata yang bisa membantu kamu untuk menjelaskan makna dari tema puisi kamu. Kamu hanya tinggal mengembangkannya dalam sebuah kalimat atau larik puisi. - Diksi
Diksi atau pemilihan kata adalah cara kamu memberikan sebuah keunikan untuk puisi. Banyak puisi bagus yang menggunakan kata-kata sederhana, ada juga puisi bagus yang menggunakan diksi yang unik. Tentukan sendiri diksi yang ingin kamu gunakan, karena inilah cara untuk menunjukan keunikan dari puisi kamu. - Rima
Rima adalah persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan untuk memberikan efek keindahan. Pada bagian ini kamu juga bisa menunjukan kreativitas kamu. Gunakan rima untuk membuat puisi kamu menjadi semakin indah. - Bait
Ada banyak pilihan dari bait yang bisa kamu gunakan, yaitu:
a. distikon (puisi dengan masing-masing dua baris di setiap bait)
b. terzina (terdiri dari tiga baris per bait)
c. kuatren (empat baris per bait)
d. kuint (lima baris per bait)
e. sonata (terdiri dari empat baris di masing-masing dua bait pertama dan tiga barus di masing-masing dua bait terakhir).