APRESIASI KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

Dalam dunia seni rupa, apresiasi merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dengan cara mengindra atau melihat, mengamati, menghayati, memahami serta menangkap nilai-nilai keindahan dan kaidah artistik dari eksistensi seni rupa itu sendiri.

Apresiasi seni adalah proses penilaian terhadap sebuah karya seni yang dilakukan oleh penonton atau penikmat karya seni (Rondhi, 2017, p. 13).

Jadi apresiasi adalah suatu proses mengindra atau mengamati terhadap suatu karya seni rupa yang bertujuan untuk menilai, menanggapi, ataupun mengomentari karya yang diapresiasi sehingga pencipta karya seni akan mendapatkan pengalaman, wawasan atau pengetahuan baru yang dapat meningkatkan kemampuan dalam hal berproses berkarya seni. Untuk mempermudah dalam mengapresiasi karya seni rupa, coba cermati poin-poin penting di bawah ini.

Berbicara terkait ragam jenis karya seni rupa dua dimensi, sangatlah banyak. Berdasarkan bahannya, kita mengenal karya seni krya kulit, krya logam, dan lain-lain. Berdasarkan tekniknya, kita mengenal karya seni batik, karya seni ukir, seni pahat, krya anyam dan lain sebagainya. Pengkategorian jenis karya seni rupa berdasarkan waktu perkembangannya, kita dapat mengelompokkan ke dalam karya seni rupa pra sejarah, tradisional, klasik, modern, pos modern, kontemporer dan lain sebagainya. Berdasarkan fungsi dan tujuan pembuatannya, kita mengenal karya seni rupa terapan dan karya seni rupa murni. Karya seni rupa terapan seperti; kain songket, batik, poster, logo, krya anyam. Karya seni rupa murni seperti; gambar, seni lukis, relief, seni grafis.

Nilai estetis, identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis sebuah karya seni rupa sangat dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur visual atau unsur rupanya. Nilai estetis dapat bersifat objektif dan juga subjektif. Nilai estetis yang bersifat objektif jika memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya itu sendiri dan tampak secara kasat mata. Dalam pandangan objektif ini, nilai estetis sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang tepat. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual ini bisa mewujudkan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis yang bersifat subjektif adalah penilaian terhadap karya seni yang dilakukan berdasarkan selera pribadi, tergantung wawasan, pengalaman, pengetahuan yang dimiliki atau tergantung pada lingkungan dan budaya di mana seseorang tinggal. Nilai estetis dalam sebuah karya seni rupa bisa berbeda antara satu orang dengan orang yang lain jika penilaiannya dilakukan secara subjektif.

Untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa sangat dipengaruhi juga oleh mediumyang digunakan dalam proses pembuatan karya tersebut. Medium sendiri berasal dari kata” media” yang berarti perantara. Istilah medium biasanya digunakan untuk menyebut berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam berkarya seni (Susanto, 2011). Setiap jenis karya seni rupa, selalu memiliki medium yang khas dalam proses pembentukkannya. Demikian pula dalam berkarya seni rupa dua dimensi, Karena kekhasnnya inilah maka ada karya seni rupa dua dimensi yang dinamai sesuai dengan bahan atau teknik pembuatannya. Misalnya dalam seni lukis, medium yang digunakan adalah kuas, kanvas, dan cat. Dengan menggunakan kuas, perupa menggoreskan cat pada permukaan kanvas untuk menciptakan bentuk-bentuk yang unik. Selain kanvas, medium lain juga dapat digunakan untuk berkarya lukisan. Misalnya lukisan yang menggunakan medium papan kayu (board), kertas, kaca, putung rokok, ampas kopi dan lain sebagainya.

Berkarya seni rupa dua dimensi adalah suatu kegiatan atau proses menggunakan alat dan bahan tertentu melalui keterampilan teknik berkarya seni rupa untuk memvisualisasikan gagasan, pikiran, ataupun perasaan seseorang perupa pada bidang dua dimensi. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi. 1) mencari ide atau gagasan dalam berkarya seni, 2) menemukan ide, 3) menuangkan ide atau gagasan berkarya ke dalam sketsa, 4) memindahkan sketsa ke atas kanvas, 5) finishing, 6) mempresentasikan karya seni.

Demikian deskripsi singkat terkait apresiasi karya seni rupa dua dimensi, semoga bermanfaat.

Leave a Reply